Perubahan Zat | Ipa

Perubahan Zat. Zat mempunyai ciri khas masing-masing. Kawat tembaga sanggup kamu bengkokkan dengan mudah, sedangkan sebatang besi sulitdi bengkokkan. Ciri khas suatu zat yang sanggup diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut, dinamakan sifat fisika. Sifat fisika suatu benda, antara lain:
  • Wujud Zat. Tiga macam wujud zat yang kita kenal yaitu : padat, cair dan gas. Zat tersebut sanggup berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa kejadian perubahan yang kita kenal, yaitu: menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal. Zat mempunyai titik didih dan titik lebur yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis zat. Titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg) yaitu 100°C, sedangkan bensin kurang lebih 80°C.
  • Warna. Setiap benda mempunyai warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang sanggup kau amati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain– lain.
  • Kelarutan. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semuazat sanggup larut dalam zat pelarut. Misal, garam sanggup larut dalam air, tetapi kopi tidak sanggup larut dalam air. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika.
  • Daya hantar listrik. Benda logam pada umumnya sanggup menghantarkan listrik. Benda yang sanggup menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak sanggup menghantarkan listrik disebut isolator. Daya hantar listrik pada suatu zat sanggup diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumbertegangan dan sebuah lampu. Akibat yang sanggup kau amati adalah lampu sanggup menyala. Daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
  • Kemagnetan. Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang sanggup ditarik berpengaruh oleh magnet, sedangkan benda non magnetik yaitu benda yang tidak sanggup ditarik oleh magnet. Misal, terdapat adonan antara serbuk besi dan pasir. Pemisahan campuran ini tidak sanggup dilakukan dengan penyaringan atau pengayakan. Cara yang lebih gampang yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada adonan tersebut. Serbuk besi termasuk bahan magnetik, maka akan tertarik pada magnet tersebut. Perbedaan fisika seperti ketertarikan suatu benda pada sebuah magnet dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat dalam campuran.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia yaitu ciri-ciri suatu zat yang bekerjasama dengan terbentuknya zat jenis baru. Besi termasuk zat yang gampang bereaksi dengan oksigen, sehingga sanggup mengakibatkan besi berkarat. Berikut ini beberapa pola sifat kimia yang dimiliki suatu benda, yaitu:
  • Mudah terbakar. Bensin termasuk zat yang gampang terbakar. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang gampang terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.
  • Busuk dan asam. Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu masakan atau minuman, dapat menimbulkan masakan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan berhari– hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang berubah rasa menjadi asam.
  • Berkarat. Reaksi antara logam dan oksigen sanggup menimbulkan benda tersebut berkarat. Logam, menyerupai : besi dan seng mempunyai sifat mudah berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak sanggup berkarat, seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, lantaran terjadi reaksiyang menghasilkan zat jenis baru.
  • Mudah meledak. Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti: magnesium, uranium dan natrium.
  • Racun. Terdapat beberapa zat yang mempunyai sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut dipakai insan untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Misal, beras yang ditumbuk menjadi tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya memperlihatkan bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama. Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain: menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika. 

Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu: 
  • Tidak terbentuk zat jenis baru, 
  • Zat yang berubah sanggup kembali ke bentuk semula, 
  • Hanya diikuti perubahan sifat fisika saja. 
  • Perubahan sifat fisika yang tampak yaitu bentuk, ukuran, dan warna berubah.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia yaitu perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis baru. Saat memperabukan kertas menghasilkan abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar mempunyai sifat yang berbeda dengan kertas setelah dibakar. Contoh perubahan kimia, antara lain: nasi membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-lain.

Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: 
  • Terbentuk zat jenis baru, 
  • Zat yang berubah tidak sanggup kembali ke bentuk semula, 
  • Diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. 
  • Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Pemisahan Campuran
Setiap zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Keberadaan partikel-partikel sanggup dibuktikan, misal satu sendok garam dapur dilarutkan dalam segelas air. Air akan menjadi asin. Untuk memperoleh garam sanggup dilakukan dengan memanaskan larutan garam tersebut hingga mendidih, sehingga semua air menguap. Kamu akan mendapat kembali garam dapur tersebut. Hal ini memperlihatkan bahwa pemisahan adonan sanggup dilakukan didasarkan pada perbedaan titik didih antara partikel-partikel penyusunnya. 

Pemisahan adonan sanggup dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Penyaringan (filtrasi)
Pemisahan pasir dengan batu dan pemisahan air dengan parutan kelapa bertujuan untuk memisahkan zat-zat yang dicampur dalamcampuran tersebut. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos dari saringan sedangkan yang berukuran besar akan tertahan pada saringan. 

Peristiwa alam turunnya hujan ke bumi akan mengalir ke tempat yang lebih rendah di permukaan bumi dengan membawa zat-zat lain. Air yang meresap ke dalam tanah melalui celah-celah kecil, dan mengalami penyaringan oleh lapisan tanah, sehingga dihasilkan sumber air yang jernih. Dalam acara laboratorium pemisahan campuran sanggup dilakukan dengan memakai kertas saring.

Pemilihan ukuran penyaring diubahsuaikan dengan ukuran zat yang akan dipisahkan. Pemisahan adonan dengan memperhatikan perbedaan kelarutan juga sanggup dilakukan dengan penyaringan (filtrasi). Contoh, kita hendak memisahkan adonan garam dan pasir. Langkah yang kita tempuh yaitu memperlihatkan air pada adonan tersebut. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat yang mempunyai sifat terlarut. Dalam hal ini garam sanggup dilarutkan oleh air, sedangkan pasir tidak. Melalui proses penyaringan pasir akan tertinggal, sedangkan air garam lolos dari saringan tersebut. Zat yang tertahan dan tertinggal di kertas saring disebut residu. 
Cairan yang sanggup lolos dari kertas saring dinamakan filtrat.
2. Penyulingan (destilasi)
Penyulingan atau destilasi yaitu proses pemisahan adonan zat cair yang didasarkan pada
perbedaan titik didih zat. Proses pemisahan campuran dengan cara penyulingan dilakukan dengan dua proses, yaitu penguapan dan pengembunan. Contoh pemisahan adonan dengan cara destilasi, antara lain: memperoleh bensin dari adonan antara air dan bensin, memperoleh air murni dari adonan air yang sudah tercemar zat padat yang larut didalamnya, memperoleh air dari adonan air dan garam.

Larutan garam yang dipanaskan akan mendidih dan kemudian terjadi kejadian penguapan. Penguapan yang terjadi yaitu air murni, sedangkan garam tertinggal di dalam ketel. Selanjutnya terjadi proses pengembunan uap air murni melalui selang yang dimasukkan dalam panci yang berisi air dingin. Panci berisi air cuek yaitu untuk mempercepat terjadinya proses pengembunan uap air murni tersebut. Setelah proses penguapan dan pengembunan pada larutan garam selesai, maka akan dihasilkan air murni.

3. Kristalisasi
Zat padat tidak sanggup dipisahkan dari larutan dengan cara disaring. Zat padat, menyerupai gula dan garam yang terlarut dalam air dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara penguapan dan terjadi kristalisasi. Petani garam mendapat garam dengan cara menguapkan air laut. Air bahari dialirkan menuju ke tambak-tambak yang dibuat dipinggir pantai. Aliran air bahari ini sanggup terjadi lantaran salah satu kejadian alam, yaitu pasang surut air bahari yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan. Setelah air bahari terjebak dalam tambak-tambak, selanjutnya proses penguapan terjadi dengan santunan sinar matahari.Air yang terkandung dalam air bahari akan menguap, sehingga terbentuklah kristal garam.

4. Sublimasi
Pemisahan adonan dengan sublimasi dilakukan pada zat-zat yang dapat menyublim. Sublimasi yaitu perubahan zat dari wujud padat menjadi gas atau sebaliknya. Zat yang sanggup menyublim, antara lain:kapur barus, iodin, kafein dan lain-lain.

5. Kromatografi
Proses pemisahan adonan yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang dicampur pada suatu medium disebut kromatografi. Tinta hitam merupakan adonan beberapa warna. Contoh kromatografi yang paling sederhana yaitu kromatografi kertas yang sanggup dibentuk dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tissue. Kromatografi kertas sanggup dipakai untuk memisahkan adonan zat warna.

Comments

Popular posts from this blog

Jaringan Tema Kelas I | Kurikulum

Pemasangan Tkk | Pramuka

Masa Praaksara | Ips